1 Super user Merupakan user login yang digunakan oleh ketua prodi dan ketua akademik,menu atau modul yang terdapat didalam nya adalah: 1) Mahasiswa 2) Dosen 3) Prodi 4) Program 5) Ruang kelas 6) Tahun akademik 7) Matakuliah 8) Kurikulum 9) Identitas 2. Admisi Merupakan user login yang digunakan oleh bagian administrasi atau bagian PDF| On Nov 25, 2018, Bella Awalia published KEAMANAN INFORMASI | Find, read and cite all the research you need on ResearchGate Minimumorder yang dapat diproduksi di PT. Nose Herbalindo adalah 1000 pcs per item.” Selain seleb dan para penyuka beauty, apakah banyak brand yang dimiliki oleh sosok yang sama sekali bukan dari dunia beauty? “Saat ini banyak sekali owner kosmetik yang “baru” masuk ke dunia kosmetik, jadi mereka berasal dari background yang berbeda-beda. Bagikan Sedang cari apa itu tinjauan pustaka? Pahami mengenai pengertian, unsur dan isi, serta cara membuat tinjauan pustaka, sebuah Panduan Lengkap untuk kamu yang sedang mengerjakan skripsi, tesis, disertasi atau menyelesaikan sebuah jurnal. Untuk kalian para pejuang skripsi yang sudah menyelesaikan bab 1, apakah kalian sudah tahu apa yang entrepreneurshipyang lemah. Padahal suatu negara dapat dikatakan maju jika setidaknya memiliki 2 persen masyarakat yang berprofesi sebagai entrepreneur. Globalisasi saat ini menuntut sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Kemampuan akademik yang tinggi saja, tidak cukup bersaing di era global saat ini. TECHNOPRENEURSHIP | page 6 Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. System administrator adalah profesi yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan jaringan komputer perusahaan. Profesi yang satu ini memang cukup mirip dengan network administrator. Bahkan, di beberapa perusahaan kedua profesi ini ada yang sampai menjalankan tanggung jawab yang sama. Sebenarnya, network administrator lebih bertanggung jawab untuk memastikan sistem komunikasi di dalam perusahaan tetap berjalan lancar. Sementara itu, system administrator adalah pekerjaan yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan memperbaiki adanya malfungsi pada sistem komputer seperti pada hardware dan software-nya. Ingin tahu lebih lanjut soal profesi system administrator? Yuk, simak terus penjelasannya di bawah ini. Baca Juga Kuliah Jurusan IT? Cek 7 Prospek Kerja Jurusan IT Tanggung Jawab System Administrator © Menurut Robert Half, system administrator adalah pekerjaan yang bertanggung jawab atas kelancaran, konfigurasi, dan pemeliharaan sistem komputer perusahaan. Di sebuah perusahaan, tentunya seorang system administrator akan berada di dalam departemen IT. Namun, mereka juga harus bekerja sama dengan seluruh tim yang ada di perusahaan. Pasalnya, mereka harus memantau kinerja setiap sistem komputer yang ada di perusahaan. Selain itu, berikut ini beberapa tanggung jawab dari seorang system administrator menurut The Balance Careers, antara lain Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan perusahaan seputar sistem komputer. Memantau dan mempertahankan kinerja jaringan agar tetap optimal. Menentukan penyebab adanya kesalahan jaringan dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaikinya. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan sistem komputer yang ditanyakan oleh karyawan lain di perusahaan. Melakukan upgrade sistem komputer yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Melatih karyawan baru tentang cara menggunakan sistem komputer perusahaan. Selalu up-to-date dengan segala perubahan dan tren tekonologi. Dalam beberapa perusahaan, seorang system administrator juga harus memastikan fungsionalitas dari jaringan penyimpanan email dan data. Namun, contoh tanggung jawab di atas tentunya tidak diterapkan di semua perusahaan dan menjadi gambaran umumnya saja. Pasalnya, tugas seorang system administrator tentu dipengaruhi oleh kebijakan dari perusahaannya masing-masing. Persyaratan Menjadi System Administrator © Seperti yang dijelaskan di atas, system administrator adalah profesi yang memegang peranan penting dalam menjaga sistem komputer di perusahaan. Oleh karena itu untuk menjalankan profesi ini dibutuhkan sejumlah kualifikasi khusus yang harus dimiliki. Dilansir dari Indeed, berikut ini beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang system administrator mulai dari pendidikan, training, dan sertifikasi. Pendidikan Menjadi seorang system administrator setidaknya dibutuhkan gelar sarjana di bidang teknologi informasi, ilmu komputer, dan bidang terkait lainnya. Sebagian besar perusahaan memang menginginkan karyawan yang sudah memiliki latar belakang ilmu yang sesuai dengan bidang pekerjaan system administrator. Selain harus memiliki gelar, tentunya pengalaman kerja dalam bidang ini juga harus dimiliki. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan kerja magang saat masih kuliah. Magang bisa menjadi salah satu cara termudah untuk meningkatkan kemampuan di bidang yang satu ini. Kamu juga bisa mencari peluang magang dengan mudah lewat Glints, lho. Training Bekal ilmu untuk menjadi seorang system administrator tidak hanya bisa didapatkan dari pendidikan formal saja. Kamu juga bisa mengikuti beberapa training untuk memperdalam pengetahuan soal tanggung jawab dari profesi yang satu ini. Saat ini juga sudah banyak pelatihan dan kursus mengenai sistem jaringan atau bahasa pemrograman yang bisa diikuti dengan mudah. Jadi, sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan di bidang yang satu ini. Selain itu, alasan lain mengapa kamu harus mengikuti training yaitu karena teknologi jaringan selalu berubah setiap saat. Supaya kamu bisa menjadi seorang system administrator yang andal tentunya harus selalu mengikuti perkembangan terbaru di dunia IT. Sertifikasi Sertifikasi juga bisa menjadi nilai plus di mata recruiter saat kamu melamar posisi sebagai system administrator. Memang hal ini tidak selalu menjadi persyaratan utama, tapi ada beberapa perusahaan yang memilih kandidat yang telah memiliki sertifikasi. Beberapa jenis sertifikasi yang dibutuhkan oleh seorang system administrator, misalnya CompTIA A+. Sertifikasi ini mencakup keterampilan IT dasar di berbagai perangkat serta keterampilan dalam mengoperasikannya. Kemudian, sertifikasi CompTIA Network+ juga bisa kamu coba dapatkan. Sertifikasi ini digunakan untuk memverifikasi bahwa kandidat memiliki keterampilan untuk merancang, mengelola, dan memecahkan masalah perangkat berkabel dan nirkabel. Terakhir adalah CompTIA Security+ yaitu sertifikasi yang dikenal sebagai tolak ukur untuk praktik jaringan komputer dan keamanan operasional. Selain yang sudah disebutkan di atas, ada jenis sertifikasi lain yang bisa diambil untuk menunjang profesi yang satu ini. Misalnya sertifikasi yang berfokus pada bidang cybersecurity atau cloud computing. Baca Juga 7 Bahasa Pemrograman yang Dibutuhkan di Dunia Kerja Skill yang Dibutuhkan © Berikut ini beberapa skill yang dibutuhkan untuk menjadi seorang system administrator yang andal, antara lain 1. Analytical skill Keterampilan yang satu ini mengacu pada kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi sebelum membuat sebuah keputusan. Skill ini sangat dibutuhkan karena dalam pekerjaannya seorang system administrator akan menghadapi berbagai jenis permasalahan yang berbeda. Saat mampu berpikir secara analitis, tentunya akan lebih mudah untuk mengevaluasi masalah dan mencari jalan keluarnya. 2. Problem solving skill Problem solving skill atau keterampilan memecahkan masalah juga sangat penting untuk dimiliki. Pasalnya, saat ada masalah pada sistem jaringan di perusahaan, seorang system administrator adalah orang yang harus bertanggung jawab mengatasinya. Tanpa memiliki kemampuan yang satu ini tentunya akan sulit untuk mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Saat ada pada sistem komputer yang tidak segera diatasi, tentunya akan berpengaruh pada tim lain karena akan menghambat pekerjaan mereka. 3. Komunikasi System administrator adalah salah satu profesi yang juga mengandalkan komunikasi dalam menjalankan pekerjaannya. Saat sedang bertugas, seorang system administrator harus bisa menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Jika didukung dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, tentu akan lebih mudah saat harus mencari solusi dan menjelaskannya kepada karyawan yang lainnya. 4. Multitasking Seorang system administrator biasanya akan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus sehingga diperlukan kemampuan multitasking. Terkadang, permasalahan pada jaringan dan sistem komputer tidak hanya dialami oleh satu orang saja tetapi bisa langsung beberapa orang sekaligus. Itulah mengapa mereka harus mampu bekerja dengan cepat serta melakukan multitasking. Jadi, segala masalah bisa dengan segera dicari jalan keluarnya. Baca Juga Inilah 3 Pekerjaan IT Paling Dicari pada Masa Pandemi Corona Demikianlah penjelasan mengenai tanggung jawab serta apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang system administrator. System administrator adalah salah satu profesi yang cukup populer bagi lulusan IT. Jadi, jika kamu ingin menjadikannya sebagai tujuan karier, tentu harus lebih semangat untuk meningkatkan skill yang dibutuhkan. Ingin segera mendapatkan pekerjaan sebagai system administrator? Kamu bisa mencari lowongan pekerjaannya di Glints. Di sini ada banyak sekali lowongan dari perusahaan terpercaya, lho. Yuk, segera sign up sekarang juga dan mulai mencari peluang kerja system administrator hanya di Glints. Systems Administrator job description guide What Does a Computer Systems Administrator Do? Learn About Being a System Administrator Sebagai salah satu tahapan untuk mendapat kerja, interview user adalah proses wawancara terakhir yang akan menentukan nasib kandidat. Tahap interview satu ini biasanya menjadi momok yang menakutkan bagi job seeker. Sebab, mereka akan diwawancara secara langsung oleh calon atasan di kantor baru. Meskipun terkesan mengerikan, mempersiapkan diri dengan matang dapat menjadi titik balik kesuksesanmu dalam mendapatkan minat sang calon atasan. Maka dari itu, supaya bisa berjalan dengan lancar, kali ini Glints akan paparkan serba-serbi interview user, dimulai dari definisi hingga tips persiapannya khusus untuk kamu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Apa Itu Interview User? © Sebelum membahas tips persiapannya, kita perlu mengulas definisi dari interview user terlebih dahulu. Nah, sejatinya, interview user adalah tahap lanjutan dalam proses rekrutmen di mana wawancara akan dipandu secara langsung oleh calon atasan. Jenis wawancara ini dilakukan dengan tujuan tertentu, yakni supaya calon user di kantor lebih mengenal kemampuan dan kepribadianmu. Maka dari itu, biasanya jenis-jenis pertanyaan yang akan dilontarkan dalam sesi wawancara berkaitan dengan skill, pengalaman, dan latar pendidikan kandidat. Tak hanya menjadi celah bagi user untuk mengenalmu, dalam sesi wawancaran ini, kamu juga berkesempatan untuk untuk lebih memahami tugas-tugas yang akan dikerjakan di dalam tim. Bahkan, dengan pembawaan dan jawaban yang tepat, kamu pun bisa memamerkan skill dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh kandidat lainnya. Perbedaan Interview User dan HRD © Hingga kini, masih banyak job seeker yang belum memahami perbedaan antara interview user dan HRD. Hal ini cukup berbahaya. Sebab, dengan tidak mengetahui perbedaannya, persiapan untuk masing-masing interview tidak akan matang. Nah, meskipun terkesan mirip, kedua jenis wawancara ini sejatinya berbeda. Sebagai contoh, interview user adalah sesi wawancara yang dipandu oleh calon atasan untuk lebih mengenal kepribadian dan kompetensimu. Di sisi lain, interview HRD akan dipimpin oleh pihak human resources perusahaan untuk lebih memahami kecocokanmu dengan budaya di kantor. Perbedaan selanjutnya dari kedua jenis interview ini merupakan tahap pelaksanannya. Interview dengan calon atasan biasanya akan diadakan di tahap akhir proses rekrutmen. Ia bisa dikatakan sebagai momen penentu bagi lamaran kerja yang kamu berikan. Sedangkan, interview dengan HRD akan dilaksanakan pada tahap awal rekrutmen. Sesi wawancara ini menjadi gerbang utamamu untuk mengenal calon perusahaan dengan lebih mendalam. Persiapan Interview User Seperti yang sudah Glints paparkan, tahap interview user diadakan dengan tujuan agar calon atasan lebih memahami potensi dan kemampuanmu. Bahkan, sesi wawancara ini sering digadang-gadang sebagai momen penentu bagi kandidat. Bila tidak dapat menjawab pertanyaan dengan lancar, kemungkinan besar mereka takkan ditawarkan kontrak oleh perusahaan. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, berikut Glints paparkan lima tips persiapan interview dengan user yang wajib kamu ketahui. Jangan lupa dicatat, ya! 1. Kenali user-mu © Sebelum berangkat dan menjalankan interview user, sebaiknya kamu lakukan riset terlebih dahulu terkait profil perusahaan dan calon atasanmu. Mengapa demikian? Sebab, dengan mengetahui latar belakang user, kamu berkesempatan untuk membangun hubungan yang baik dengannya selama wawancara berlangsung. Bahkan, menurut Indeed, membangun relasi yang baik dengan interviewer dapat meningkatkan peluang kandidat untuk diterima perusahaan. Orang cenderung mempekerjakan kandidat yang mereka sukai dan yang tampaknya cocok dengan budaya perusahaan. Selain itu, memahami informasi tentang pekerjaan dan sifat user yang akan mewawancaraimu dapat mendorong rasa percaya diri. Pasalnya, pertanyaan pada tiap wawancara user pastinya berbeda-beda. Akan tetapi, dengan mengetahui latar belakang dan fokus pekerjaannya, kamu bisa meneliti tipe-tipe pertanyaan yang akan ia lontarkan. Nah, bagaimana cara terbaik untuk meneliti profil user? Tenang saja, kini jobseeker dapat melihat latar belakang dan sejarah pekerjaan calon user dari media sosial seperti Linkedin. 2. Datang tepat waktu © Poin kedua yang harus kamu perhatikan adalah ketepatan waktu. Sebenarnya, aspek satu ini juga penting saat kamu melamar kerja mulai dari tahap tes hingga proses-proses selanjutnya interview user. Akan tetapi, saat wawancara user, datang terlambat merupakan sebuah hal yang sangat berbahaya karena dapat memberikan impresi pertama yang buruk kepada calon atasan, seperti kata The Balances Careers. Membuat interviewer menunggu adalah sebuah kondisi terburuk yang bisa terjadi saat interview. Maka dari itu, cobalah untuk mengetahui lokasi serta keadaan lalu lintas di sekitar perusahaan tempat kamu mendaftar. Usahakan untuk datang 30 menit lebih awal. Dengan itu, impresi user padamu akan baik dan kamu memiliki waktu tambahan untuk bersiap tanpa perlu tergesa-gesa. 3. Sopan santun © Sebelum berkecimpung dalam lingkungan kerja, tentu saja kamu tidak akan bisa menerka lingkungan seperti apa yang akan kamu masuki. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai lingkungan yang friendly, tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan menemukan tempat kerja yang kurang menyenangkan. Kendati demikian, sebagai pekerja profesional, kamu dituntut untuk memiliki sikap sopan santun di lingkungan kerja. Walaupun sebuah perusahaan sudah menyatakan bahwa budaya kerja mereka santai dan menjunjung tinggi kekeluargaan, jangan lupakan sopan santun selama proses interview berjalan. Hal ini sangatlah penting, sebab sopan santun dapat mengukur kualitasmu sebagai seorang pekerja profesional di mata calon atasan. Bila kamu berhasil menunjukkan sikap yang sopan, atasan takkan ragu untuk menilai kepribadianmu cocok dengan budaya lingkungan kerja perusahaan. 4. Tunjukkan sisi unik dirimu © Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit. Bahkan, meskipun sudah tiba ke tahap interview user pun tidak menjamin kamu pasti lolos. Jangan pikirkan jika kadang ada perusahaan yang langsung memercayakan pada HRD dan menjadikan wawancara user sebagai formalitas belaka. Sebagai kandidat, kamu tetap wajib mempersiapkan diri dengan baik. Tahap wawancar user merupakan kesempatan kamu untuk menunjukkan kemampuan secara langsung. Kamu tidak hanya harus menunjukkan keahlian, tapi juga keunikan diri dengan baik. Menyadur Indeed, menunjukkan keunikan diri dapat membuat user lebih tertarik untuk mempekerjakanmu daripada kandidat lain. Kendati demikian, keunikan yang kamu jelaskan harus berhubungan dan menguntungkan untuk pekerjaan yang nantinya akan kamu jalani. Selain itu, kamu perlu menjelaskan detail keunikanmu dengan gestur tubuh dan kalimat yang meyakinkan. 5. Berbicara di waktu yang tepat dan jangan ragu untuk bertanya © Hal yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan ketika interview user adalah bagaimana dan kapan kamu harus berbicara. Mungkin hal ini terlihat sepele, tetapi, cara bicara dapat menggambarkan karakter seseorang, seperti kata Inc. Sebagai contoh, kamu perlu menghindari berbicara sebelum dipersilahkan, atau mulai membicarakan hal-hal di luar konteks interview user. Saat interview, kamu juga memiliki kesempatan untuk bertanya. Biasanya, interviewer akan memberikan kesempatan untuk bertanya di sesi akhir wawancara. Akan tetapi, karena bingung dan gugup, banyak kandidat yang memilih untuk tidak bertanya. Padahal bertanya saat interview penting agar kamu mengenal flow pekerjaan nantinya. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan tersebut untuk bertanya dengan sebaik mungkin dan ketahui momen terbaik untuk berbicara. Itu dia pemaparan singkat Glints mengenai definisi interview user, perbedaannya dengan interview HRD, serta tips persiapannya yang perlu kamu pahami. Yang perlu kamu ingat adalah bahwa setiap orang akan menemukan pertanyaan yang berbeda di tahap wawancara user. Akan tetapi, yang terpenting adalah untuk membekali diri dengan sebaik mungkin. Intinya, kamu harus terus mempersiapkan diri dan menghormati calon atasan yang akan memimpin interview. Dijamin, kamu akan menjadi lebih percaya diri dan bisa memikat minat sang calon user. Nah, selain tips di atas, kamu bisa dapatkan informasi lain mengenai wawancara kerja di kanal tips interview Glints Blog. Di sana, Glints sudah rangkum banyak artikel ringkas dengan pembahasan seputar istilah dan tips interview lain khusus untuk kamu. Menarik bukan? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga! 27 Most Common Job Interview Questions and Answers 21 Job Interview Tips How to Make a Great Impression 7 Interview Tips That Will Help You Get Hired Super user dalam keluarga kernel linux = memberikan / mengizinkan akses penuh terhadap seluruh sistem, baik itu sistem yang tadinya tidak bisa di ubah atau utak atik, menjadi bisa di utak atik, tetapi ber resiko yaitu sistem bisa saja crash, contoh keluarga linux = android, linux, ubuntu, backtrack, dkk. Istilah User Experience UX biasanya lebih akrab dibahas di kalangan desainer, pengembang website dan developer. Sederhananya, user experience adalah pengalaman pengguna saat memakai produk. UX adalah salah satu aspek penting, khususnya bagi produk-produk digital yang ada di zaman sekarang. Sebenarnya apa itu UX? Mengapa UX disebut-sebut sebagai faktor yang sangat penting untuk meningkatkan loyalitas pelanggan sekaligus meningkatkan penjualan? Apakah UX sepenting itu? Mari cari tahu jawabannya lewat artikel ini! Baca Juga Pengertian User Interface, Fungsi dan Karakteristiknya User Experience adalah bagaimana seorang pengguna berinteraksi dengan sebuah produk, khususnya produk digital. Misalnya ketika mengakses website, user experience merupakan suatu pengalaman yang mereka dapatkan dari website tersebut, seperti mengeksplorasi semua fitur website yang ada, melihat tampilan website dan melakukan prosedur hingga berhasil transaksi produk/jasa. User experience yang juga biasa disingkat UX, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pengalaman pengguna. Pengalaman tersebut dilihat dari bagaimana kemudahan pengguna dalam memperoleh apa yang dicari dari produk digital tersebut dengan lebih menyenangkan. Kalau dahulu, kebanyakan aplikasi hanya cukup dinilai berdasarkan kegunaan/fungsionalitasnya saja, akan tetapi sekarang sebuah aplikasi juga harus menghasilkan user experience yang bagus bagi penggunanya. Baca Juga UX Designer Pekerjaan, Skill, dan Cara Menjadi UX Designer Bidang-bidang yang Terkait dengan Pengembangan UX Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, UX adalah salah satu bidang yang sedang sangat berkembang akhir-akhir ini seiring dengan pertumbuhan ecommerce. Menciptakan desain yang berpusat pada si pengguna seharusnya menyertakan strategi di bidang-bidang berikut Project Management Bidang satu ini berfokus ke perencanaan dan pengorganisasian proyek serta sumber daya yang ada. Project management juga termasuk mengidentifikasi dan mengelola siklus yang akan digunakan nantinya. Selain itu, juga dalam menerapkannya ke proses desain yang lagi-lagi sesuai istilah UX yaitu yang berpusat pada kepuasan dan kenyamanan pengguna. Tak sampai di situ, bahkan manajemennya termasuk juga merumuskan siapa yang termasuk kedalam tim proyek dan memandu tim itu secara efisien hingga proyeknya selesai. User Research Ini adalah riset yang berfokus pada pemahaman perilaku pengguna. Apa saja kebutuhan pengguna dan motivasinya apa. User research dilakukan dengan teknik observasi, analisis, dan metodologi mencari feedback yang lainnya. Baca Juga Test Responsive Website Secara Online Usability Evaluation Evaluasi ini berfokus pada seberapa baik pengguna bisa belajar cepat dan memakai fitur fitur website yang ada demi mencapai tujuan mereka. Hal ini juga sebenarnya mengacu pada seberapa puas pengguna dengan proses pemakaian tersebut. Information Architecture Bidang satu ini berfokus pada bagaimana informasi bisa diatur menjadi terstruktur dan kemudian disajikan kepada pengguna website. User Interface Design Desain UI ini berfokus untuk mengantisipasi apa yang mungkin perlu dilakukan oleh pengguna website pada saat penggunaan. Selain itu, juga memastikan bahwa interface-nya punya elemen yang mudah untuk diakses dan dipahami, agar mudah dipakai seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Interaction Design Desain satu ini maksudnya adalah proses pembuatan sistem interaktif yang menarik bagi si pengguna website dengan suatu konsep interaksi yang telah dipikirkan dengan matang dan logis. Visual Design Desain visual ini berarti memastikan interface/tampilan website-nya yang artistik tetap sejalan dengan tujuan brand dari perusahaan kamu. Content Strategy Strategi konten ini berfokus pada penulisan dan kurasi konten yang berguna bagi si pengguna website-nya, baik untuk memahami apa produknya atau kelebihannya maupun juga tips berguna lainnya yang terkait produk. Strategi ini dilakukan dengan merencanakan pembuatan, penyampaian dan tata kelolanya seperti apa. Web Analytics Web analytics ini berfokus pada pengumpulan, pelaporan, dan analisis data dari suatu website. Kamu belum memiliki website? Silakan pelajari cara membuatnya dengan membaca Baca Juga Cara Membuat Website dengan WordPress Apa Manfaat User Experience? Sekarang, kamu sudah tahu kan apa arti UX. Tapi, mengapa sih UX itu penting? Jika kamu adalah seorang pebisnis dan mencoba menarik lebih banyak pembeli lewat website atau aplikasimu, UX memang jadi sangat penting. Berikut adalah data penelitian yang mendukung argumen bahwa UX merupakan faktor sangat penting untuk sukses di era serba digital! Menurut penelitian dari Imaginovation, sebuah lembaga penelitian berbasis di Amerika Jika konten kamu tidak dioptimalkan dengan baik, sebanyak 79% pengunjung akan keluar dari website kamu dan mencari konten/produk lainnya. Menurut penelitian dari lembaga riset HubSpot pengguna ponsel 5X lebih punya kecenderungan untuk meninggalkan website kamu jika website tidak dioptimalkan agar sesuai dengan perangkat yang mereka punya. Gawat kalau setidaknya ada 2/3 pelanggan yang akses website kamu dari ponsel mereka sebenarnya ingin melakukan pembelian pada hari itu juga Menurut penelitian dari lembaga riset MindTouch Ini kasus nyata, pendapatan dari website melonjak 35% setelah mereka mendengarkan keluhan pengguna mereka dan mendesain ulang homepage mereka. Menurut Adobe 39% orang akan berhenti mengakses website jika gambar tidak dimuat-muat atau terlalu lama loading-nya. Baca Juga 7 Perbedaan Antara UI dan UX Beserta Contohnya [Lengkap] Jadi intinya, website kamu sekarang ini fungsinya mirip seperti toko. Bayangkan user sebagai seorang calon pembeli yang masuk ke toko kamu. Jika mereka mengalami pengalaman yang buruk, contohnya si calon pembeli ini tidak bisa menemukan apa yang mereka butuhkan. Tak hanya itu, bisa juga pihak toko tidak berhasil menjangkau calon pembelinya, maka si calon pembeli pasti akan pergi dan tidak akan kembali lagi. Pengembangan UX ini mungkin melibatkan tim web developer yang punya tarif fantastis. Tapi, sesungguhnya, dengan waktu atau uang ataupun tenaga yang sudah dihabiskan itulah conversion rate/tingkat penjualan kamu kemungkinan besar akan naik. Mengapa? Sekali lagi, mari baca beberapa riset soal UX yang sudah kami jelaskan di poin sebelumnya. Google sendiri telah mengumumkan bahwa UX merupakan salah satu faktor dalam peringkat mesin telusurnya. Mereka menyatakan diri ingin memberikan hasil yang relevan dan bagus di mata pelanggan, sehingga makin banyak yang pakai mesin telusur Google. Menaikkan peringkat website yang payah tidak akan membuat pengguna Google puas. Jadi sebuah website memang harus mudah digunakan, dinavigasi serta dipahami oleh pengunjungnya web visitor. Baca Juga Apa itu UX Writer? Penjelasan, Tugas, dan Skill yang Diperlukan Cara Penerapan User Experience yang Baik Setelah mengetahui pengertian dan pentingnya UX, kamu perlu tahu bagaimana cara penerapan user experience yang baik. Simak penjelasan berikut yuk! Pahami kebutuhan pengguna Untuk memenuhi pengalaman pengguna yang lebih baik, kamu tentu harus paham apa yang sebetulnya mereka butuhkan. Memahami keinginan dan kebutuhan pengguna akan membuat kamu dapat merancang produk yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan target pasar kamu. Untuk mengetahuinya, kamu bisa melakukan riset pasar. Riset pasar adalah cara yang efektif untuk tahu apa yang sebenarnya diinginkan konsumen. Cari tahu terlebih dahulu tentang target pasar kamu, bagaimana demografinya, apa permasalahan yang ingin dipecahkan, lalu bagaimana produk kamu bisa mengatasi masalah tersebut. Gunakan struktur yang sudah terbukti baik di pasaran Untuk memberikan experience terbaik bagi pengguna, terkadang kamu memang perlu mengikuti struktur yang sudah ada di pasaran. Hal ini bermaksud agar pengguna tidak kebingungan saat harus memperlajari struktur yang baru, sehingga menyebabkan pengalaman mereka berkurang saat berinteraksi dengan produk yang kamu buat. Suatu aplikasi atau website biasanya memiliki struktur yang umum digunakan di pasaran dan sudah terbukti berfungsi dengan bagus. Ada baiknya kamu mengikuti struktur umum tersebut, dan menyesuaikannya dengan bisnis yang kamu jalankan agar tidak membingungkan konsumenmu. Tonjolkan hal yang penting Buat pengguna mudah mencapai tujuannya melalui produk yang kamu buat. Seperti yang sudah dibahas tadi, produk kamu harus menjadi solusi yang membantu target sasaran mencapai yang mereka inginkan. Maka dari itu, pastikan bahwa hal yang mereka inginkan tersebut lebih menonjol dibandingkan yang lain. Hal-hal kecil yang bisa membuat user nyaman menggunakan produk kamu seperti adanya navigasi yang baik, tombol yang mudah ditemukan, CTA yang jelas dan tepat mengarahkan ke laman yang dituju. Simpulan Dengan membaca artikel ini, kamu bisa mengenali lebih dalam soal pengertian user experience atau UX dan pentingnya bagi pengembangan bisnis maupun website. Jadi, user experience adalah bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah produk. Selain UX, hal lain yang tak boleh luput dalam membangun website adalah penggunaan hosting murah berkualitas dengan SSL dan online backup dari penyedia layanan hosting dan VPS murah terbaik, yaitu Dewaweb yang telah disertifikasi secara internasional. Dewaweb juga memiliki berbagai pilihan harga domain hingga hosting gratis dan program afiliasi yang pastinya berguna untuk kamu. Semoga membantu! User experience UX merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu produk. Pemahaman mengenai faktor yang memengaruhi user experience sangat diperlukan buat kamu yang tertarik menggeluti bidang desain produk. Jika produk tidak memiliki user experience yang baik, pasti akan ditinggalkan oleh pelanggannya. Pasalnya, user experience fokus pada pengalaman pengguna mulai dari persepsi, respon, dan emosi pada produk tersebut. Nah, jika kamu ingin membuat produk yang memiliki user experience yang baik, sebaiknya ketahui dulu apa saja faktor yang memengaruhinya berikut ini. Baca Juga Daftar 8 Buku tentang Desain Produk yang Wajib Kamu Baca Apa Saja Faktor yang Memengaruhi User Experience? © Peter Morville seorang pionir di bidang UX menyatakan ada tujuh faktor yang memengaruhi user experience. Berikut ini penjelasannya. 1. Useful Dilansir dari Interaction Design Foundation, faktor pertama dari user experience adalah useful. Suatu produk yang dibuat oleh suatu brand pastinya haruslah berguna bagi para penggunanya. Tanpa memiliki kegunaan yang khusus, tentu produk tidak akan laku. Namun, perlu dicatat bahwa berguna di sini tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Misalnya, game bagi sebagian orang berguna karena dianggap sebagai hal yang menyenangkan untuk menyalurkan hobi. Selain itu, patung mungkin bagi banyak orang bukanlah hal yang terlalu berguna. Akan tetapi, bagi pecinta karya seni, patung memiliki nilai kegunaan karena memiliki daya tarik tersendiri. 2. Usable Faktor yang memengaruhi user experience selanjutnya adalah usable atau dapat digunakan. Selain memiliki kegunaan, produk yang kita buat haruslah bisa digunakan. Jika tidak dapat digunakan tentunya kita tidak akan tahu seperti apa pengalaman pengguna pada produk kita. Faktor yang satu ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengguna sudah bisa menggunakan produk itu secara efektif dan efisien. 3. Findable Findable mengacu pada gagasan bahwa setiap produk haruslah mudah ditemukan supaya penguna tidak merasa bingung, Misalnya, saat kita membeli barang lewat e-commerce. Setelah menemukan barang yang dibutuhkan, kemudian kita memasukkannya ke keranjang belanja. Namun, saat akan membayar kita kesulitan mencari di mana letak keranjang belanja. Saat kesulitan menemukannya, tentu kita akan kesal dan tidak jadi belanja. Itulah mengapa faktor findable ini sangat penting dan tidak boleh dilupakan dalam proses pengembangan produk. Baca Juga Ingin Belajar UI/UX? Intip 7 Podcast Berbahasa Inggris Ini! 4. Credible © Setiap brand tentunya ingin membangun kepercayaan dengan pelanggan lewat produk yang diproduksinya. Perusahaan juga akan sulit berkembang jika tidak memiliki kepercayaan dari pelanggannya. Itulah mengapa faktor yang satu ini tidak boleh dilupakan. Suatu produk yang terbukti kredibel pasti akan lebih menarik pelanggan. Bahkan saat pelanggan merasa nyaman menggunakan produk tersebut, pasti akan rela menghabiskan uang atau waktu untuk menggunakannya. Menurut Hashedin, ulasan pengguna atau portofolio bisa dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kredibilitas produk. 5. Desirable Faktor yang memengaruhi user experience selanjutnya adalah desirable atau diinginkan. Dalam membuat produk tidak hanya harus berguna, bisa digunakan, mudah ditemukan, dan kredibel saja. Namun, juga harus diinginkan oleh penggunanya. Buat apa perusahaan susah-susah membuat produk jika tidak ada pelanggan yang menginginkannya? Oleh karena itu, produk yang dibuat haruslah memiliki daya tarik khusus agar pengguna merasa ingin membeli produk tersebut. 6. Accessible Produk yang susah diakses tentunya akan sulit digunakan oleh pengguna. Maka dari itu, faktor yang satu ini perlu diperhatikan jika ingin pengguna mendapatkan user experience yang baik. Produk yang dibuat oleh brand tentunya dibuat untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya. Namun, jika pengguna merasa kesulitan saat menggunakan produk, tentu mereka tidak akan mau lagi menggunakan produk kita. Tidak ada pengguna yang menyukai hal rumit. Pasti mereka ingin menggunakan produk yang bisa mudah digunakannya. Jadi, sebelum membuat sebuah produk pastikan untuk selalu ingat faktor yang satu ini agar nanti hasil produknya bisa mudah diakses dan disukai pengguna. 7. Valuable Faktor terakhir yang memengaruhi user experience adalah valuable atau memiliki nilai. Hal yang satu ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap brand. Pasalnya, setiap produk yang dibuat harus bisa memberikan suatu nilai baik bagi bisnis dan bagi pengguna yang menggunakannya. Tanpa memiliki nilai, besar kemungkinannya produk tersebut tidak akan sukses di pasaran karena kalah bersaing dengan produk dari brand lain. Nilai sangat memengaruhi keputusan pengguna saat akan membeli barang. Jadi, saat produk tidak memiliki nilai yang sepadan dengan harga jualnya, tentu mereka tidak akan membelinya. Baca Juga 7 Tips Merancang Portofolio Apik untuk UX Designer Itu tadi tujuh faktor yang memengaruhi user experience yang harus diperhatikan oleh UX designer saat mendesain produk. Jika kamu tertarik mempelajari bidang user experience, maka bisa bergabung di Glints ExpertClass. Di kelas online tersebut kamu bisa belajar langsung dari para profesional yang sudah memiliki pengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun. Jadi, kamu pasti akan mendapatkan sejumlah pengetahuan baru di bidang user experience. Yuk, cari kelas yang kamu inginkan hanya di Glints ExpertClass. The 7 Factors that Influence User Experience The 7 Factors That Influence User Experience Greatly!

apa saja yang bisa dilakukan oleh super user